Bahagianya Petani Cikeusik, Padinya Terselamatkan Berkat Pompanisasi
PANDEGLANG, Kilometer78.Com – Para petani Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, merasa terbantu dengan pinjaman mesin pompa air dari Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten untuk pengairan persawahan mereka yang saat ini memasuki Masa Tanam (MT) ketiga tahun 2023.
Ketua Kelompok Tani Pancakarya 1, Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Rohani mengatakan, pada masa tanam ke-3 ini, tanaman padi mereka sudah memasuki usia 1,5 bulan. Dimana pada posisi itu, tanaman padi sebagian besar membutuhkan cukup banyak air, sementara irigasi terdekat yang biasa menjadi sumber utama pengairan mengalami kekeringan.
“Makanya kami sangat bersyukur telah dibantu dengan peminjaman dua pompa air dari Distan Provinsi Banten. Alkon itu sangat dibutuhkan untuk mengairi persawahan petani. Semoga dengan pinjaman ini masa tanam yang ketiga dapat berhasil sampai panen,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Nanggala, Sumarna menyampaikan, di Desa Nanggala terdapat 17 Kelompok Tani (Poktan) sawah dan 1 Poktan kebun dengan total luas sawah mencapai 800 Hektar dan Kawasan Hutan Pangkuan Desa (HPD) 100 hektar yang dimiliki masyarakat.
“Awalanya kita banyak mengandalkan dari irigasi teknis, tapi sementara sumbernya airnya sudah mulai berkurang akibat kemarau. Sehingga ada upaya masyarakat itu dengan sistem pompanisasi,” ujarnya.
“Alhamdulillah hari ini kita didatangi oleh Dinas Pertanian Provinsi Banten, dan peran dari pemerintah ini kami merasakan manfaatnya,” sambungnya.
Sumarna juga mengaku, dengan adanya pinjaman pompa air dari Distan Provinsi Banten ini sangat membantu para petani secara umum. Pasalnya tidak sedikit petani di sini yang tidak memiliki mesin pompa. Terlebih, masa panen akan tiba sekitar 1,5 hingga 2 bulan lagi.
“Alhamdulillah dari Provinsi Banten itu telah tiba dua mesin pompa air. Infonya akan ditambahan peminjaman lagi. kami berharap ini dapat menyelamatkan posisi pertanian kami pada masa tanam ke-3 ini berjalan lancar,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala UPTD Benih dan Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Distan Provinsi Banten, Adham Bahtra Pangerti menyampaikan, dalam mengantisipasi dampak el nino pihaknya akan melaksanakan beberapa program, terutama mengantisipasi ancaman kekeringan untuk lahan pertanian, khususnya persawahan.
“Salah satunya seperti meminjamkan pompa air serta membuat sistem sumur pantek,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan update data daerah mana saja yang sedang mengalami kekeringan atau hal-hal lainnya yang berdampak terhadap sektor pertanian. (*/red)
Posting Komentar