Siswi SMKN 1 Kota Serang Diduga Diperas dan Diancam Satpam Sekolah
SERANG, Kilometer78.Com – Seorang siswi SMK Negeri 1 Kota Serang inisial As mengaku mendapat ancaman dan pemerasan yang dilakukan oleh satpam sekolah inisial Al.
Aksi pemerasan disertai dengan ancaman bahkan intimidasi yang dilakukan Satpam Al terhadap Siswi As ini mulai terjadi pasca Al merasa telah membantu meloloskan As diterima sekolah di SMK Negeri 1 Kota Serang.
Padahal, orang tua As saat itu mengaku tidak pernah membuat kesepakatan atau janji apapun kepada Al. “Waktu itu dia sendiri yang menawarkan, lalu saya bilang saya tidak punya uang untuk bayar itu-nya (masuk jalur titipan -red), tapi dia bilang tidak apa-apa. Naah sekarang setelah anak saya masuk dan diterima di sekolah ini, dia mulai tuh nagih-nagih minta uang biaya masuk,” katanya.
Menurut orang tua As, Satpam Al mengaku telah menalangi biaya masuk jalur titipan kepada Ketua PPDB SMK Negeri 1 Kota Serang sebesar 1 juta rupiah. “Makanya sekarang anak saya yang dikejar-kejar supaya mengganti uang talangan tersebut,” keluhnya.
Meski tidak seberapa, Orang tua As sebenarnya sudah memberikan uang bentuk terimakasih kepada Satpam Al. “Saya sudah kasih sebenarnya Pak. Saya bisanya nyicil sesuai kemampuan. Kadang 300 ribu, 100 ribu dan beberapa kali lah. Tapi sekarang tiba-tiba dia minta lagi sebesar 1 juta itu,” tuturnya.
Orang tua As mengaku khawatir takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menimpa pada anaknya. Pasalnya setelah pulang sekolah As kerap menangis setiap setelah mendapat ancaman langsung (dipanggil di pos satpam -red) maupun tidak langsung (chat via WhatsApp-red) hingga bullying karena merasa dipermalukan di depan teman-temannya.
Kepala Sekolah Abai
Menurut informasi yang diterima Dinamika Banten bahwa kejadian ini telah disampaikan kepada Kepala SMK Negeri 1 Kota Serang, Maksudi Zen Muttaqin dengan harapan Zen bisa menyelesaikan permasalahan ini.
Namun disayangkan, tidak ada respons atau kelanjutan apapun yang dilakukan Zen untuk bisa menyelesaikan ihwal dugaan pemerasan dan ancaman buntut dari PPDB tahun 2023 ini. Zen juga dinilai abai pada persoalan serius yang menimpa siswanya yang dilakukan satpamnya ini.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Ketua PPDB Namiroh yang disebut-sebut Satpam Al sebagai bentuk penguat alasan melancarkan aksi tindak pemerasan terhadap Siswi As ini mengaku tidak menerima apapun selama PPDB 2023 berlangsung. “Tidak ada itu. Saya tidak tahu menahu soal itu.” Ucapnya singkat.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala SMK Negeri 1 Kota Serang belum juga memberikan keterangan apapun. Padahal upaya konfirmasi sudah dilakukan Dinamika Banten dengan langsung menyambangi SMK Negeri 1 Kota Serang.
Zen begitu dia biasa disapa hanya menugaskan Wakasek Humas yang juga kebetulan pernah mendapat tugas Ketua PPDB Tahun 2023, Namiroh untuk menerima Tim Dinamika Banten.
Namun yang cukup disesalkan ialah karena keterbatasan kewenangan dan kebijakan dalam menyampaikan keterangan, Namiroh tampaknya tidak bisa memberikan penjelasan sebagai bentuk klarifikasi dari informasi yang disampaikan Dinamika Banten.
Ia hanya mengklarifikasi pada informasi yang langsung berkaitan dengan dirinya yaitu soal dugaan menerima uang sogokan dari Satpam Al sebagaimana yang telah diurai pada paragraf diatas.
Disore hari Dinamika Banten kembali berupaya mendapatkan keterangan langsung dari Kepala Sekolah dengan meminta tindak lanjut dari Namiroh.
“Sudah mas, sudah saya sampaikan maksud kedatangan mas dan kawan-kawan, adapun untuk informasi lebih lanjut mangga bisa ngobrol (konfirmasi -red) kembali dengan pak kepsek. Untuk saat ini bapak sedang mengikuti pelatihan guru penggerak selama 2 bulan,” tukasnya.
(*)
Posting Komentar