Polemik Pembangunan Drainase di Lingkungan Kisaud-Kijembar jadi Sorotan
Kota Serang, Kilometer78.Com- Adanya pembangunan dari berbagai aspek menjadi salah program dari pemerintah Kota Serang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satunya pembangunan pembuangan air warga (drainase) yang sedang berjalan dilingkungan Kisaud - Kijembar Kelurahan Warung Jaud, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Minggu (19/11/2023).
Salah satu warga sekitar berinisial AL - AW dan SF memberikan informasi akan adanya kegiatan pembangunan drainase yang ada dilingkungannya.
“Kita ucapakan Terima kasih kepada dinas DPUPR Kota Serang akan adanya pembangunan dilingkungan kami, setidaknya ada perhatian buat kami selaku warga setempat, tapi sangat disayangkan akan adanya pembangun ini,” keluh nya.
Lebih lanjut, pembahasan dan pertanyaan dari awak media Km-78 mengupas akan keluhan nya.
Pembangunan sudah berjalan sejauh ini tapi tidak ada konfirmasi dari pelaksana ataupun dari dinas terkait, padahal lahan yang dibangun ini sudah mereka ajukan untuk pembangunan P3-KAI diawal tahun depan untuk memenuhi kebutuhan petani yang ada dilingkungan kisaud Ki jembar, proposal permohonan pun sudah diajukan melalui salah satu pengurus setempat.
CV.BAY BROTHERS selaku pelaksana yang mengerjakan pembangunan ini dengan pengawasan dari ZAHIRA CIPTA KONSULTAN. Dengan Nilai kontrak Rp 197.889.000 (seratus sembilan puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah) yang bersumber dana dari APBD KOTA SERANG TAHUN 2023.
“Melihat pembangunannya pun diduga asal jadi dengan kurang nya pengisian adukan dalam pemasangan batunya.
Hal tersebut berdasarkan hasil pantauan dari awak media dan sedikit keterangan dari AL dan Aw selaku warga sekitar dan anggota dari salah satu koalis lembaga masyarakat ( LSM - Red ) yang ada di Kota Serang.
Ditempat terpisah salah satu pengurus lingkungan berisinial Sf mengatakan jika pembangunan ini tak diketahui oleh nya karna tidak ada informasi bahkan beliau pun sempat ditegur oleh salah satu pengurus kelurahan akan adanya pembangunan ini, apa mungkin ada main mata antara pelaksana dengan pengurus lingkungan lainnya sehingga pengurus setempat tidak mengetahui.
“Tata Krama dan etika nya dimana hingga pengurus setempat tidak di informasikan apalagi dilibatkan,” ucapnya.
“Harapan kami selaku warga kepada dinas terkait agar menegur keras pelaksana pekerjaan, belum lagi para pekerjanya tak ada satupun yang memakai alat pelindung diri (P3A) seolah pekerjaan ini tak ada anggaraanya, bagaimana kinerja dari konsultan pengawasnya yang dibayar untuk mengawasi dan menegur kesalahan dari pelaksana kegiatan,” pungkasnya.
(Red/KM78)
Posting Komentar