INTI Terapkan Konsep Digitalisasi Organisation
JAKARTA, Kilometer78.Com – Dalam era digital yang berkembang pesat, digitalisasi telah menjadi kunci utama untuk kesuksesan organisasi di berbagai industri.
Dengan teknologi terus berkembang, organisasi perlu beradaptasi dan mengadopsi perubahan untuk tetap bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif.
Bahkan proses adaptasi tersebut juga dilakukan oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) INTI Candra Jap membenarkan, pihaknya telah menerapkan konsep digitalisasi organisasi.
“Memang INTI secara organisasi juga menyadari bahwa kemajuan teknologi dan kemajuan zaman ini kita jadi membuat konsep digital organisation dalam arti arsip surat menyurat dilakukan secara digital,” ungkap Candra Jab saat ditemui wartawan usai Acara Podcast BasBiz Bahas Bisnis yang diprakarsai oleh PT. Adhouse Clarion Events di Jakarta, Selasa (20/3/2024).
Menurutnya, salah satu alasan utama mengapa organisasi harus mengadopsi digitalisasi adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional.
“Kita manfaatkan teknologi terbaru tentunya menggunakan email berbagai hal ini juga sangat maju sekali,” kata Candra.
Ia juga merasa bersyukur, berangkat dari wabah Covid 19 mampu membuat masyarakat lebih merasakan manfaat digital.
“Kami bersyukur ketika Covid kemarin orang terbiasa dengan virtual meeting. Hal ini juga menjadi langkah maju INTI, dimana kita tidak harus keliling ke pelosok daerah -daerah tapi cukup dengan melakukan virtual meeting mereka bisa mendapatkan pesan yang ingin kita sampaikan,” jelas Candra.
Dalam kesempatan itu, Candra juga menambahkan terkait pertumbuhan industri digital di Indonesia.
“Saya rasa bagus sekali ya, sejak Covid orang sudah terbiasa dengan digitalisasi, terbiasa menggunakan Smart City jadi pendaftaran registrasi bisa dilakukan secara online,” katanya.
Menurutnya, sejak pandemi Covid 19 hingga saat ini banyak perusahan bermunculan dibidang cloud. “Dan tentunya juga transformasi digital itu sudah berlangsung di sektor pemerintah,” ujar Candra.
Bahkan, pemerintah sudah menerapkan beragam kebijakan melalui penerapan layanan digital.
“Pemerintah sudah menerapkan banyak hal membuat pengaduan, pendaftaran, pembuatan KTP secara digital ini satu langkah maju bagi Indonesia tentunya,” ujar Candra.
Sementara, kolaborasi Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX) 2024 melalui penadatangan Memorandum of Understanding (MoU) juga menjadi agenda penting bagi INTI.
“Jadi ini memang menindaklanjuti tahun lalu kami hadir di acara DTI dan kami melihat itu satu event baik sekali yang mempertemukan para pemangku kepentingan dalam bidang digital transformasi,” kata Candra.
Melalui event DTI-CX 2024 tersebut, INTI berharap mampu berperan lebih karena digital teknologi menjadi industri masa depan.
“Kami tentunya tidak mau ketinggalan bagaimana INTI harus berperanan lebih, karena kita yakin masa depan kita ada di digital teknologi,” ujar Candra.
Ia menambahkan, DTI merupakan salah satu event yang sangat menarik karena mampu mendatangkan stakeholder terkait industri digital.
“Bahkan kemarin Pak Menteri juga hadir dan ini mendapat respon positif dari peserta maupun pengunjung pameran. Tentunya event ini harus diteruskan bagaimana bicara digitalisasi itu harus melibatkan semua pihak khususnya dari pemerintah dan peranan swasta juga tidak boleh dilupakan,” paparnya.
Industri digital di Indonesia, menurut Candra,telah mengalami perkembangan yang pesat.
Didukung kemajuan teknologi dan perubahan perilaku masyarakat menjadi peluang besar untuk peningkatan ekonomi.
“Saya rasa ini masih punya ruangan besar sekali ya, ketika bicara digitalisasi masih banyak yang belum tersentuh. Dengan digitalisasi banyak daerah-daerah yang kalau kita bicara komunikasi itu sinyal masih pakai 3G sedangkan negara sudah pakai 6G jadi kita berharap ada pemerataan bagaimana nanti daerah-daerah yang terpencil juga bisa menikmati minimal sinyal 4G,” pungkas Candra.
Posting Komentar