Kurangnya Perawatan Mesin Bernilai Milyaran Rupiah
Kota Serang, Kilometer78.Com – Adanya polemik diantara warga Pasir Gadung, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang menjadi pembicaraan di berbagai kalangan masyarakat yang terkena dampak negatif dari polusi Air dan udara khususnya. Kamis, (21/03/2024).
Saat awak media Km78 beserta mitra dari salah satu lembaga swadaya masyarakat melintas di lokasi tempat pembuangan sampah akhir ( TPA -Red ) yang bertempat di Kelurahan Cilowong.
Menindak Lanjut akan aduan dari warga kelurahan Cilowong, awak media Km78 dan mitra dari lembaga menemui salah satu warga sekitar TPA yang berinisial HR dan warga lainnya.
HR mengeluhkan akan janji manis dari salah satu pejabat dari dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota serang yang sampai hari ini belum terealisasi.
Menurut HR saat musyawarah bersama berlangsung salah satu kabid menjanjikan beberapa fasilitas untuk mencegah dampak negatif salah satunya dibidang pengairan.
“Karna Air adalah sumber kehidupan untuk masyarakat khususnya dibidang pertanian dan sumber kehidupan,” Ucapnya.
Mesin pengolah Air yang bernilai Milyaran Rupiah dan kolam penampungan air limbah di sediakan oleh pemerintah, yang di sediakan pada tahun 2023.
“Tepatnya di akhir tahun 2023, kegunaan mesin tersebut digunakan untuk mengolah air limbah,” ucap kepala UPTD Pengolah sampah TPA Cilowong yang berinisial AG saat menjelaskan kepada awak media.
Dudi Suryadi Salah Satu Aktifis muda Kecamatan Taktakan angkat bicara akan Mesin pengolah Air yang bernilai Milyaran Rupiah tersebut, diduga mesin tersebut sudah tidak berfungsi.
“Dengan Keadaan berantakan serta instalasi Listrik pun terlihat semrawut. Ayo kita lihat bersama ke lokasi mesin pengolah Air tersebut,” ucapnya.
Jumat 22/03/2023 pukul 15.30 WIB setelah konfirmasi dengan kepala UPTD Cilowong awak media serta rekan dari lembaga swadaya masyarakat mencoba mengecek demi akuratnya informasi yang kita dapat, benar Adanya terlihat dilokasi, berdiri dengan megahnya mesin pengolah Air yang bernilai Milyaran Rupiah tersebut tak berfungsi tanpa terlihat adanya Operator atau penjaga mesin yang masih berusia beberapa bulan.
“Untuk apa disediakan mesin pengolah Air jika tak berfungsi, dengan keadaan yang semrawut, Bahkan terlihat genteng metalik penutup tangki dengan keadaan terbuka, coba dilihat pak tutup tangki yang berserakan di bawah dengan box pengatur listrik terbuka, bagaiman jika terkena Air Hujan dan adanya perbuatan orang yang tak bertanggung jawab,” Ungkap Dudi.
“Sampai sejauh ini dimana tanggung Jawab dari dinas Terkait akan peruntukan mesin pengolah Air yang dananya bersumber dari pajak masyarakat, saya memohon dan Meminta kepada Aparat penegak Hukum dan Badan Pengelola Keuangan (APH / BPK -Red ) untuk segera memeriksa dan mengaudit akan temuan ini,” Pungkasnya.
(Red/KM78)
Posting Komentar