Buruknya Pelayanan di RSUD Provinsi Banten Dinilai Lambat dalam Penanganan di Ruang Perawatan Pasien
Serang, Kilometer78.Com - Banyaknya keluhan dari beberapa keluarga pasien yang menyampaikan kepada salah seorang yang kebetulan Jurnalis dari media online yang berada di RSUD Banten kebetulan orang tuanya juga di rawat di gedung garuda karena penyakit gagal ginjal.
Rumah Sakit umum Provinsi Banten yang beralamat di Jl. Syekh Moh. Nawawi Albantani, Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten.
RSUD milik pemerintah Provinsi Banten tersebut terkesan lambat dalam pelayanan diruang perawatan pasien, yang menimbulkan banyaknya keluarga pasien merasa kurang puas atas pelayanan dari para perawatnya, Sabtu, (27/4/2024).
Ibu separuh baya tersebut menyampaikan bahwa ada saudaranya yang di rawat namun terkesan lambat sedangkan si pasien menderita penyakit paru bentuk keluhan yang di rasakan kepada tenaga perawat yang terkesan santai dan kebanyakan mengobrol tidak memprioritaskan akan kondisi si pasien.
Begitu juga di rasakan hal yang sama oleh keluarga dari Jurnalis media online yang kebetulan orang tuanya di rawat dengan diagnosa dari RSUD penyakit Gagal Ginjal, namun Pihak RSUD seolah membiarkan begitu saja, padahal menurut keterangan dokter bahwa ibundanya harus mendapatkan Tranfusi darah namun itu hanya ucapan saja tidak ada tindakan.
Saudara (R) Jurnalis media online mengatakan “Betul orang tua saya yang di vonis oleh Dr RSUD Provinsi Banten terkena Gagal ginjal dan kurang darah, namun saat itu pihak dokter menyampaikan kepada adik saya katanya mau di lakukan transfusi darah, namun sampai 3 hari orang tua saya di ruangan tidak mendapatkan tindakan apapun, hanya di kasih obat 3x dalam sehari dan makan,”ungkapnya.
“Sedangkan kondisi orang tua saya itu meraung kesakitan yang tak kunjung membaik, sehingga kami dari pihak keluarga memutuskan untuk membawa pulang orang tua kami untuk di rawat jalan di rumah,” tuturnya.
Di tempat apoteker juga dikeluhkan oleh para keluarga yang hendak mengambil obat merasa lambat juga dalam pelayanannya padahal hanya beberapa orang yang menunggu antri, namun sampe memakan waktu 2 sampai 3 jam lebih untuk menunggu obat tersebut padahal terlihat pelayanan di apoteker banyak petugas dan terkesan santai sembari mengobrol,” ujarnya.
“Harapan kami pihak pemerintah dan manajemen RSUD Provinsi Banten dapat meninjau dan berikan sangsi bagi para petugas RSUD yang saat di jam kerja agar lebih disiplin dan mengutamakan pelayanan bukan mengutamakan mengobrol, karena mereka tugas di gajih bukan untuk bercanda namun untuk melayani, apa lagi di Rumah sakit itu kan tempatnya orang - orang sakit, yang tentunya tak sedikit banyaknya orang sakit yang meredang nyawa jadi salah sedikit saja bisa fatal akibatnya,” Pungkasnya.
*red#
Posting Komentar