Protes Karyawan PLTU 9-10 Suralaya: Gaji Belum Cair, Pekerja Kecewa
CILEGON, Kilometer78.Com – Ratusan karyawan proyek PLTU 9-10 Suralaya kembali menggelar aksi unjuk rasa pada Jumat (10/1) untuk menuntut pembayaran gaji yang belum diterima hingga lebih dari satu bulan. Aksi ini diikuti oleh pekerja dari berbagai subkontraktor, termasuk Dongwa dan Koin, yang menyatakan hak mereka sebagai pekerja telah diabaikan oleh manajemen proyek, Jum’at (10/01/25/).
Hingga kini, belum ada kepastian terkait pembayaran gaji pekerja dari subkontraktor Dongwa dan Koin. Menurut informasi yang dihimpun, kedua subkontraktor ini belum memberikan penjelasan resmi terkait keterlambatan gaji.
Sejumlah pekerja menyebutkan indikasi awal menunjukkan adanya masalah administrasi dan keuangan di kontraktor utama proyek PLTU 9-10. Namun, manajemen proyek belum memberikan pernyataan resmi yang menjelaskan penyebab utama keterlambatan pembayaran gaji ini.
“Manajemen kontraktor utama harus bertanggung jawab atas masalah ini. Kami telah bekerja sesuai kontrak, tetapi hak kami tidak diberikan. Ini sangat merugikan kami,” kata salah satu perwakilan pekerja yang tidak ingin disebutkan namanya.
Berbeda dengan Dongwa dan Koin, gaji pekerja subkontraktor Daisun telah dilaporkan dibayarkan oleh Dosan. Namun, belum ada informasi apakah pembayaran tersebut dilakukan tepat waktu atau baru direalisasikan setelah adanya tekanan dari para pekerja.
Saat ini, tidak ditemukan keluhan lain terkait pembayaran gaji pekerja Daisun.
Permasalahan ini mulai mencuat sejak beberapa bulan terakhir, ketika sejumlah pekerja mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji kepada pihak manajemen proyek. Keluhan yang tidak mendapat tanggapan akhirnya memicu aksi demonstrasi yang dilakukan di depan area proyek PLTU 9-10 Suralaya.
“Kami bekerja siang dan malam, tetapi gaji tidak kunjung dibayarkan. Situasi ini membuat kami kecewa, terutama karena banyak dari kami yang memiliki tanggungan keluarga,” ujar seorang pekerja.
Hingga saat ini, pihak manajemen proyek PLTU maupun subkontraktor terkait belum memberikan tanggapan atas tuntutan para pekerja. Serikat pekerja mendesak agar penyelesaian segera dilakukan untuk mencegah konflik yang lebih besar.
Para pekerja menuntut pihak kontraktor utama dan subkontraktor untuk segera menyelesaikan pembayaran gaji yang tertunda. Sebagai bukti, beberapa pekerja telah menyerahkan slip gaji yang belum dibayarkan kepada serikat pekerja.
“Kami ingin masalah ini selesai sesegera mungkin. Keterlambatan ini telah mempengaruhi kehidupan kami secara langsung. Jika tidak ada solusi, kami akan terus melakukan aksi protes,” tegas perwakilan serikat pekerja.
Demonstrasi ini menjadi peringatan bagi pihak manajemen proyek. Jika tidak ada tindakan nyata, para pekerja mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar.
Salah satu karyawan di bawah subkontraktor PLTU 9-10 menyatakan kekecewaannya. “Kami sudah bekerja keras untuk proyek ini, tetapi hak kami diabaikan. Ini bukan hanya soal uang, tetapi juga soal penghormatan terhadap tanggung jawab mereka,” katanya.
Hingga berita ini diterbitkan, media Kilometer78.Com masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari pihak manajemen proyek PLTU 9-10 Suralaya terkait rencana penyelesaian masalah ini.
(*/Red)
Posting Komentar